eksploitasi bumi air dan sumber kekayaan alam terprogram dan transparan

Rabu, 09 November 2011

cerita bergambar freeport timika papua

just  . . . . . ice .  . . .  cream . . . . keadilan itu ice cream
obama with freeport timika
Belum ada titik temu antara  manajemen PT Freeport dan i ribuan pekerja PT Freeport Indonesia yang melakukan aksi mogok kerja. Produksi tambang emas terbesar ini pun tersendat. Kapal-kapal ekspor yang harus membawa konsentrat tambang ke Spanyol dan China, dan Gresik sudah berhari-hari hanya bersandar di Pelabuhan Portsite Amamapare. Para pekerja yang mogok menuntut keadilan makin merana
Kilaunya emas Freeport tak dirasakan para pekerja dan pensiunan Freeport. Mereka terus berhadapan dengan resiko pekerjaan dengan taruhan nyawa.
Hampir 50 hari, buruh PT Freeport Indonesia memperjuangkan upah yang layak menemui jalan buntu.  proses hukumnya belum jelas. Sementara, aparat keamanan mengaku terima uang jasa dari perusahaan Freeport.
Berdasarkan catatan Serikat Pekerja, saat ini ada 22 ribu buruh PT Freeport. Gaji terendah sebesar Rp 6 juta perbulan. Sementara, kebutuhan hidup di lokasi pertambangan atau di Timika, Papua bisa mencapai 3 kali lipat bila dibandingkan dengan kota besar, seperti Jakarta. Mereka protes karena gaji karyawan PT Freeport terendah di Amerika sendiri lebih dari 30 kali lipat dari karyawan di Papua. Atau hampir mencapai Rp 180 juta per bulan.
Serikat pekerja menuntut kenaikan upah buruh sebesar Rp 21 juta per bulan. Ini juga karena resiko pekerjaan di lokasi pertambangan mempertaruhkan nyawa.
Sementara, para petinggi Freeport terus mendapatkan keuntungan yang besarnya mencapai 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua. Sayang, keuntungan itu, tak melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik 2005, angka kemiskinan di Papua mencapai 80 persen atau 1,5 juta penduduk


1 komentar: